Friday, June 18, 2010
Tips Membuat Roti
ROTI.. Membuatnya tidak semudah mendapatkannya..
Lagi sebel sama seseorang? Ayo bikin roti!!.. ^^
Pengembangan roti yg bagus, dipengaruhi oleh beberapa faktor.. :
1. Yeast & Bread Improver
Check yeast, apakah masih bekerja.
Yeast yg digunakan biasanya mempengaruhi bread improver yg digunakan. Misalnya, yeast yg digunakan adalah saft instan, bread improvernya cocok menggunakan baker bonus miliknya saft instan.
Jika yeast tdk bekerja, adonan juga tdk mengembang. Simpan yeast yg sudah dibuka dlm wadah kering di tempat dingin, di kulkas misalnya atau di tempat yg tdk bercampur dgn oven.
Test setengah sendok teh yeast dgn sesendok teh gula dalam segelas air suam suam kuku (sampai 3/4 penuh saja). Aduk rata, tunggu selama sepuluh menit, jika timbul buih & buihnya membesar, dgn kata lain timbul gas, berarti yeast masih bekerja. Jika tdk, ganti yeast dgn yeast yg baru.
Check juga masa kadaluarsa yeast & baker bonus yg tertera pd kemasan. Perhatikan pula bahan bahan yg digunakan utk membentuk adonan.
2. Jumlah Cairan
Jika jumlah cairan kurang, adonan akan mengembang berat, bisa mengembang namun tdk besar, hasilya juga akan lebih berat, hasilnya kencang, tapi cepat kenyang saat mengkonsumsinya. Makan satu udah gak mau nambah lagi. Lagipula kalau waktu pengembangannya sangat panjang, roti akan berasa asam. Terlalu banyak cairan juga akan menyebabkan adonan rapuh & keriput setelah keluar dari oven. Hasilnya besar, tapi kempes setelah matang.
3. Waktu Pengembangan
Waktu pengembangan yg biasa digunakan adalah 1 jam sampai 1,5 jam. Dgn toleransi waktu pengembangan 15 menit, gunakan waktu maksimum 1,5 jam tanpa penambahan toleransi waktu sudah cukup OK. Tetapi.. perhatikan jenis roti apa yg dibuat, perhatikan kira² bagaimana hasil jadinya, ikuti petunjuknya. Kalau cairan yg digunakan adalah hangat, biasanya waktu pengembangan 60 menit sudah cukup bagus & siap oven.
4. Cara & Tempat Penyimpanan Adonan
Cara penangan adonan juga mempengaruhi hasil akhir. Jangan memaksa adonan yg stress utk diisi, diamkan dulu selama 15 menit & baru digunakan kembali.
Kita kadang tdk bisa tau stress atau tidaknya adonan ini, oleh karena itu gunakan toleransi waktu tambahan 15 menit utk pengembangannya setelah waktu pengembangannya habis. Adonan yg digolongkan menjadi adonan yg stress adalah adonan yg baru dikencangkan, atau adonan yg baru dikempiskan udaranya. Adonan ini belum siap digunakan, tunggulah beberapa saat supaya tercipta kulit yg bagus. Usahakan kulit ini selalu berada dlm keadaan lembab & tdk kering, tujuannya supaya tdk pecah saat digilas, sehingga pd hasil akhirnya kulit roti juga terlihat mulus. Oleh karenanya, tutup dgn plastik & simpan dlm ruangan bersuhu tdk terlalu dingin.
Suhu yg terlalu dingin akan menyebabkan adonan lama mengembang, sehingga kalau menggunakan timer sebagai pengingat waktu, begitu timer berbunyi, adonan masih separuh jalan, akibatnya hasil akhir roti tdk maksimal.
Tata adonan berurutan, pembuatnya harus tau mana loyang pertama, kedua & berikutnya. Karena yg masuk pertama kali juga harus urut, dari pertama kedua & berikutnya.
5. Penanganan Adonan Saat Hendak Diisi
Jangan menggilas adonan terlalu tipis, nanti adonan bisa stress & tdk punya bahan utk mengembangkan diri karena terlalu tipis. Kalau menemukan keadaan demikian, kencangkan atau bulatkan adonan terlebih dahulu & istirahatkan 15 menit, baru digunakan lagi.
Pembuangan gas dlm adonan yg akan digunakan juga jangan terlalu berlebihan, cukup agak sedikit ditekan. Jaga keadaan adonan dlm keadaan lentur, lemas & tdk kaku utk tahap pengisian.
6. Takaran & Bahan yg Digunakan
- Takar bahan bahan yg digunakan sesuai dengan takaran yg diberikan.
- Terlalu banyak garam atau lemak (mentega & kuning telur), juga menyebabkan roti tdk mengembang maksimal.
- Pemakaian susu bubuk berlebihan juga menyebabkan adonan menjadi kering.
- Penggunaan emulsifier berlebihan akan mempengaruhi rasa & lumernya hasil akhir, apalagi jika dlm adonan sudah diberi bread improver.
- Teliti air yg digunakan, utk amannya gunakan air dlm kemasan saja. Karena PH nya balance.
- Telur, susu cair & air memiliki kekentalan yg berbeda, maka perhatikan benar penggunaanya.
# Perhatikan tepung yg dipakai. Semakin tinggi kandungan proteinnya, semakin banyak air yg diperlukan. Jangan takut bila menerima tepung terigu yg berwarna tua, periksa dari
baunya, jangan digunakan bila tepung apek, terima & gunakan. Hasil akhir roti akan berwarna lebih menyala & tdk sekedar putih. Lebih ca’em.
Beberapa pabrik besar sengaja menyimpan tepung terigu dlm kapasitas besar, dgn penyimpanan yg benar, utk mendapatkan warna tepung yg lebih kuning, dengan hasil akhir roti lebih menarik.
# Pertama harus perhatikan dulu jenis roti yg akan dibuat.
Berlaku juga utk pembuatan sweet bun atau economical sweet bun, atau straight dough.
Utk beberapa roti yg menjadi khas di negara² tertentu, memiliki kelenturan & textur yg berbeda beda, seperti brioche atau bluder. Bluder sangat lembut, oleh karenanya banyak sekali telur & cairan yg digunakan di dalamnya, sedangkan brioche menggunakan banyak susu. Nah seperti itulah, karena saking banyaknya roti dlm dunia ini, bervariatif juga cara pembuatannya. Juga manusianya, yg memiliki selera beraneka ragam... ^^
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment