Wednesday, February 18, 2009

Sam si Koala


Koala yang dinamai Sam ini berhasil selamat dari kebakaran besar yang melanda Australia. Saat ini Sam dirawat di Southern Ash Wildlife Shelter di Rawson, Victoria. Sam terkenal karena video dirinya yang sedang minum dimuat di situs YouTube. Fotonya juga terpampang di banyak Koran di berbagai negara. Selain kondisinya sudah membaik, hewan yang tampil menggemaskan itu pun kini sudah mendapat kekasih baru, Bob.

Para petugas penyelamat binatang mengatakan bahwa kedua marsupial itu dalam kondisi baik. Namun masih diperlukan 4 sampai 5 bulan lagi sebelum Sam dan Bob bisa dilepas kembali ke habitatnya di kawasan pegunungan Australia tenggara. “Bob terus memeluk dan menenangkan Sam. Mereka terlihat sangat bersahabat,” kata Jenny Shaw, oetugas kantor perlindungan hewan liar di Rawson, Victoria.

Shaw mengatakan bahwa koala-koala itu berasal dari ras unik yang hidup di Pegunungan Srtzelecki di Victoria bagian tenggara. Ukuran badannya lebih besar, bulunya lebih tebal jika dibandingkan dengan tipe koala lain. Sam dan Bob dipertemukan di kantor itu awal pekan ini. Sebelumnya Sam ditemukan sedang kehausan oleh seorang petugas pemadam kebakaran di kawasan hutan ekaliptus yang sudah hitam terpanggang api. Sang petugas, Dave Tree, memberikan air minumnya kepada Sam yang langsung meminumnya sampai habis.

Video koala yang sedang minum itu kemudian dipasang di YouTube dan sudah ditonton sampai 150 ribu kali. Kepopuleran inin menjadikan Sam sebagai mascot tak resmi untuk harapan keselamatan para korban kebakaran. Koala berkeliaran di puncak pohon ekaliptus. Jika terjadi kebakaran hutan biasanya mereka memanjat lebih tinggi agar tidak terkena api. Namun kebakaran kali ini begitu hebat dan bahkan sudah menghanguskan 450 ribu hektare kawasan liar di Australia.

Bencana kebakaran tersebut sudah memakan korban lebih dari 180 orang. Jumlah yang lebih besar lagi diperkirakan terjadi pada para hewan yang tidak bisa menyelamatkan diri, seperti kanguru, koala, wombat, dan berbagai jenis reptil. Para pakar hewan liar khawatir ribuan atau bahkan jutaan hewan asli Australia telah musnah dilalap api. Hal ini mengancam diversitas genetic beberapa spesies yang sebelumnya telah terancam oleh perubahan iklim dan menyusutnya lahan hidup.



Sumber: Media Indonesia, hal.18, Jumat 13 Februari 2009

No comments: