Saturday, November 6, 2010

Minum Teh sesuai 'mood'

-- Teh sesuai 'mood' ala Ratna Somantri --


  • BADAN LETIH
Black Tea + Susu + Rempah

Terinspirasi dari teh masala India, namun dalam versi rempah yang lebih ringan. Kafein dalam black tea berguna membangkitkan semangat untuk memulai aktivitas. Dipadu dengan susu sebagai tambahan energi. Kompilasi rempah kayu manis, kapulaga hijau, cengkih, dan jahe membuat greng teh ini. "Tambahkan gula aren, bukan gula pasir atau gula merah. Karena, selain memberi rasa manis yang tidak berlebihan, gula aren juga menyumbangkan aroma yang membuat teh lebih nikmat."

  • SUNTUK KERJA SEMALAM
Green Tea + Daun Mint + Gula Batu*)

Green Tea membantu mengumpulkan konsentrasi dan kaya antioksidan. Pakai gunpowder (green tea dari Cina) seperti yang digunakan pada teh Maroko. Jika tidak ada, pada green tea yang cukup kuat, seperti green tea Indonesia umumnya. Tambahan daun mint kering membuat seduhan teh beraroma segar.

*) Meski biasanya teh hijau tidak disajikan dengan tambahan gula, adanya gula dalam racikan ini fungsinya untuk berjaga-jaga bagi perut yang masih kosong.

  • WEEKEND PAGI PENUH SEMANGAT
Green Tea + Kulit Jeruk Lemon + Jahe

Campuran teh hijau dan aroma lemon menghasilkan kombinasi rasa yang segar dan ringan. Pakai teh hijau jenis bancha (teh hijau dari Jepang), gunpowder, atau teh hijau Indonesia. Sebuah minuman seru untuk pagi hari!

  • KALA BRUNCH (ANTARA PAGI MENJELANG MAKAN SIANG)
White Tea + Melati

White Tea tidak melalui proses oksidasi, sehingga tidak berkafein. Aromanya mirip anggrek atau ada juga yang mengatakan mirip buah persik. Karakter rasa yang lembut, cocok dengan melati. Cita rasanya yang ringan dan saling berjodoh, pas untuk momen santai menjelang makan siang.

  • SETELAH MAKAN SIANG
Teh Hitam Afrika + Teh Hitam India + Teh Hitam Srilanka

Anda membutuhkan teh yang strong, untuk 'mencuci' lidah dan menghilangkan aftertaste makan siang? Pilihannya sebaiknya bukan jenis teh dari seduhan bunga-bungaan yang lembut. Jika tidak ada, gunakan teh hitam Indonesia untuk menggantikan teh Afrika. Jika terlalu sulit menerima paduan ketiga teh yang bold ini, ringankan dengan sedikit susu dan gula.

  • TEA TIME DI SORE HARI
Earl Grey + Lemon

Teh hitam yang terkandung dalam earl grey (teh hitam yang dicampur bargamot) dapat memberi sedikit kafein di sore hari. Kafein dalam teh ini akan memberi semangat buat Anda melanjutkan rutinitas yang belum tuntas. Aroma bargamot yang lembut, ditambah kesegaran lemon, menyegarkan badan yang sudah mulai letih akibat aktivitas sepanjang pagi dan siang. Rasa relaks pun dapat Anda miliki.

  • HIP UNTUK HANG OUT
Teh Hijau + Jus Anggur + Air Soda

Teh cocok juga untuk hang out. Caranya, tuang teh hijau ke dalam jus anggur. Pilih jus anggur siap pakai bening, jangan yang berwarna merah. Tambahkan air soda dan anggur yang telah ditusuk dengan tusuk gigi, lalu benamkan ke dalam teh, layaknya sebutir olive dalam secangkir martini!

  • PULANG DAN MELEPAS TEKANAN KERJA
Teh Oolong + Ginseng kering

Ginseng memberi kehangatan dan menyegarkan badan yang letih. Untuk variasi, minum dengan gaya kungfu cha (seni menyeduh teh ala Cina). Bilas cangkir teh mungil dengan air panas dari teko jenis yixing (gerabah atau tanah liat) di atas nampan berkisi-kisi agar cangkir panas saat teh dituang. Gerakan ritmis, luwes, dan perlahan ini membuat tubuh menuju fase relaksasi.

  • TIDUR NYENYAK
Chamomile + Kelopak Mawar + Madu

Chamomile merelaksasikan pikiran. Aromanya memberi terapi menenangkan. Mawar pink Eropa cenderung lebih disuka dibanding mawar merah Cina karena memiliki aroma dan rasa yang manis. Kombinasi kedua tisane ini akan mengantar Anda tidur dengan tenang dan nyenyak.







Sumber: Majalah Femina edisi Oktober 2010.

Cokelat Belgia : Terbaik di Dunia

Menurut sejarah, cokelat Belgia mulai disukai sejak abad 18. Jean Neuhaus, seorang ahli cokelat dari Belgia, pada tahun 1912 menciptakan sebuah terobosan dalam pengolahan cokelat, yaitu teknik couverteur. Teknik inilah yang kemudian melambungkan popularitas cokelat Belgia, bahkan hingga sepuluh kali lipat.

Melalui teknik couverteur, terbentuk suatu lapisan dingin pada adonan cokelat, sehingga cokelat bisa diisi dengan berbagai bahan lain seperti krim, kopi, kacang-kacangan, atau buah-buahan kering. Hasil olahannya dikenal dengan nama praline. Karena tak pernah sepi peminat, beberapa produsen praline di dunia hingga kini terus berusaha menyediakan praline cokelat Belgia yang lezat dan berkualitas tinggi.

Sekalipun mahal, cokelat Belgia masih terus diburu, dipelajari, dan dinikmati banyak orang. Bahkan kini, menikmati cokelat Belgia bisa disetarakan dengan seni menikmati wine dan menjadi obyek wisata menarik bagi para turis yang berkunjung ke Eropa.

Faktor yang membuat cokelat Belgia begitu unik dan menarik untuk dipelajari salah satunya adalah teknik pengolahannya yang hingga kini masih tetap sama dengan berabad-abad lalu, yaitu dengan menggunakan tangan dan peralatan yang sederhana. Biji-biji cokelat digiling, dicampur dengan gula dan lemak cokelat dalam komposisi tertentu, lalu dibentuk melalui proses tempering hingga terlihat lembut dan berkilau. Seni inilah yang tampaknya sederhana, namun sangat krusial dalam pengolahan cokelat Belgia berkualitas.


SENSOR KUALITAS COKELAT

Chef Laurent Bernard, chocolatier dan pemilik "Laurent's Cafe & Chocolate Bar" di Singapura, menyatakan bahwa untuk mencicipi cokelat Belgia berkualitas, seluruh indera harus terlibat, yaitu:

  • Berwarna cokelat mahogani, tercampur sempurna, mengkilap, dan tampak padat.
  • Saat dicium, ada aroma menyenangkan yang menggelitik hidung.
  • Ketika dipatahkan, patahan terlihat jelas dengan aroma cokelat yang semakin intensif.
  • Ketika digigit dengan keras, terdengar suara 'crack'; cokelat langsung patah dan pecah dengan mudah.
  • Teksturnya lembut, berlemak tetapi tidak lengket, ringan dan meleleh perlahan tanpa menyisakan ampas.






Sumber: Majalah Femina, No.39/XXXVIII, hal.95